INTI GALAKSI
Terhadap
seorang pengamat pada sebuah planet yang berlokasi dalam gembungan inti
Galaksi, langit akan diterangi dengan jutaan bintang dengan magnitudo lebih
terang daripada 1 mag, beberapa ratus di antaranya lebih terang daripada Bulan
Purnama. Melihat ke arah Pusat Galaksi citra panjang gelombang infra merah akan
didominasi oleh emisi dari debu dingin pada bidang galaksi, tetapi pengamatan
pada panjang gelombang lebih pendek akan memperlihatkan sumber individuil
obyekobyek seperti bintang luminositas tinggi (raksasa dan maharaksasa merah,
dan bintang kelas O yang baru terbentuk).
Emisi
yang paling kuat datang dari sebuah sumber radio yang diberi nama Sagittarius A
(SgrA), yang terdiri dari dua
komponen, SgrA (Barat) dan Sgr B (Timur). Sgr A (Timur) tampak seperti
gelembung gas yang mengembang, yang mungkin disebabkan oleh ledakan sebuah
supernova pada bagian belahan jauh dari.inti. Sgr A (Barat) mengandung sebuah
sumber kompak, Sgr A* (diucapkan sebagai Sagitarius A-bintang), yang tidak
seperti sumber-sumber lain dalam Galaksi, ia tidak memperlihatkan tanda
pergerakan sama sekali, yang karena alasan ini obyek ini dpercaya sebagai Pusat
dinamik dan gravitasi Galaksi. Pengamatan VLBI
(Very Long Baseline Interferometer)
menunjukkan bahwa SgrA* ini besarnya lebih-kecil daripada 0,002 detik busur,
yang berarti diameternya tidat lebih besar daripada 15 SA - lebih kecil
daripada Tata Surya.
Pengukuran Doppler menunjukkan bahwa awan gas terionisasi berevolusi mengelilingi sumber pusat dengan kecepatan 300 km/detik. Ini menunjukkan bahwa awan ini bergerak dalam medan gravitasi dari suatu massa yang setara dengan beberapa juta massa Matahari yang terkonsentrasi pada daerah pusat dengan diameter dalam orde tahun cahaya. Oleh karena pengamatan infra merah dari sumber-sumber individuil menunjukkan hanya setengah dari massa tersebut ada dalam bentuk bintang, banyak astronom percaya bahwa sisa dari massa tersebut terkandung dalam sebuah lubang hitam (black hole) dengan massa 2,5 juta massa Matahari, dan akresi pada lubang hitam ini adaiah sumber utama dari enerji yang dipancarkan oleh SgrA*.
Pendeteksian emisi sinar
X lemah yang berasal dari daerah ini konsisten dengan adanya gas yang berakresi
pada lubang hitam yang masif dengan tingkatan sedang. Namun banyak juga
astronom yang tidak sepenuhnya setuju dengan pendapat di atas. Bintang-bintang
tidak akan terkonsentrasi Serapat seperti yang diharapkan jika sebuah lubang
hitam supermasif benar-benar ada pada
daerah pusat Galaksi. Kendati demikian, hampir semua medukung pendapat yang
menyatakan bahwa inti Galaksi kita memang merupakan tempat sebuah lubang hitam
supermasif yang mempunyai potensi untuk menjadi sumber yang lebih terang
seandainya lebih banyak gas, atau bintang, jatuh pada piringan akresinya di
masa yang akan datang.
Gambar 1. Pusat Galaksi Sgr A |
Komentar
Posting Komentar