SIKLUS MATAHARI
Aktivitas matahari mempunyai skala waktu yang sangat beragam, yaitu mulai rentang kurang dari satu detik sampai jutaan tahun. Ledakan matahari, misalnya dalam waktu kurang dari satu detik sanggup mendidihkan plasma sampai temperatur beberapa puluh juta derajat Celcius. Skala waktu jutaan tahun diketahui dari proksi nisbah isotop Karbon cincin-cincin pohon maupun lapisan tanah atau es yang dalam.
Dari beberapa aktivitas matahari, terlihat struktur dan interaksi medan magnetik. Berarti pula, pemahaman sepenuhnya arti fisis aktivitas matahari tidak terlepas dari interaksi medan magnetik dan non-magnetik (misalkan aliran konveksi) secara lokal maupun global. Secara sederhana siklus aktivitas matahari dengan perioda 11 tahun seperti terlihat dalam Gambar 2 (Lontaran Matahari Skala Kecil/Surge) dan Gambar 1 dengan indikator jumlah rata-rata bintik matahari, dengan sendirinya merupakan siklus magnetik yang digerakkan oleh interaksi medan magnetik. Pertanyaan yang masih tersimpan adalah bagaimana peran medan magnetik dalam menggerakkan tungku raksasa matahari ini sehingga dapat menghasilkan energinya dan menampakkan fenomena-fenomena yang luar biasa dengan periode tertentu.
Bagaimanakah medan magnetik dapat bertahan sampai bermilyar tahun? Mekanisme apakah yang terjadi di bagian dalam (interior) matahari?
Siklus matahari pertama kali diperlihatkan oleh Heinrich Schwabe pada tahun 1843. Secara kuantitatif Rudolf Wolf mendefinisikan jumlah bintik matahari yang diamati pada piringan matahari. Jumlah bintik matahari dari hasil pengamatan dalam riak panjang gelombang kasat mata sering direpresentasikan dalam bilangan Wolf, yaitu
R = k (10g + f)
dengan g adalah jumlah kelompok bintik matahari, f adalah jumlah bintik matahari tunggal dan k merupakan faktor koreksi visibilitas bintik matahari untuk setiap tempat pengamatan.
Dalam satu siklus, piringan matahari menampakkan jumlah bintik matahari yang bervariasi. Saat fase maksimum jumlah bintik matahari dapat mencapai lebih dari 200. Antara puncak-puncak jumlah maksimum bintik matahari mempunyai rentang waktu 9 — 13 tahun. Rata-rata panjang siklus matahari adalah 11 tahun, sehingga dikenal dengan siklus bintik matahari 11 tahun. Jika tahun 1843 dianggap sebagai tonggak pengamatan bintik matahari secara sistematis, maka telah dilakukan 200 tahun pengumpulan data untuk penyelidikan siklus matahari. Akan tetapi sampai sekarang siklus matahari masih terbuka untuk berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Keterkaitan siklus matahari dengan iklim, maupun komposisi kimia atmosfer planet-planet dalam tata-surya menambah rantai pertanyaan menjadi lebih panjang.
Gambar 1. Diagram Kupu-kupu lahirnya bintik matahari di daerah lintang tinggi dan bergerak menuju ekuator dalam 11 tahun (NOAA) |
Pengamatan modern medan magnetik matahari dipelopori oleh George E. Hale yang menyimpulkan bintik matahari mempunyai kuat medan magnetik yang besar dan kelompok bintik matahari terbagi menjadi dua kutub magnetik. Bukti bintik matahari sebagai fenomena magnetik memberikan indikasi siklus matahari juga terjadi akibat interaksi medan magnetik. Pengamatan memperlihatkan pola-pola kutub magnetik matahari berubah dengan periode 22 tahun atau dua kali siklus 11 tahun bintik matahari.
Temperatur bintik matahari lebih rendah dibandingkan sekitarnya. Saat fase maksimum terjadi, jumlah bintik matahari mencapai maksimum pula. Pengukuran iradiansi matahari saat siklus maksimum dan minimum hanya menunjukkan rentang perubahan sebesar 0,1%.
Apakah perubahan sekecil itu memberikan pengaruh yang berarti dalam dinamika tata-surya
Masih diperlukan bukti-bukti ilmiah lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan itu, terutama data yang dikumpulkan satelit penjelajah ruang antar planet.
Gambar 2. Diagram kupu-kupu untuk medan magnetik bintik matahari. Warna menunjukkan polaritas yang berbeda di setiap hemisfer dan setiap siklus (NSO) |
KLIK DISINI Baca Info Menarik Selanjutnya :)
KLIK DISINI Kembali ke menu ASTRONOMY J
Komentar
Posting Komentar