SISTEM KOORDINAT

            Agar mudah menentukan lokasi obyek-obyek di langit kita perlu membuat satu atau lebih sistem koordinat. Ia harus mempunyai kerangka acuan untuk menentukan arah, dan titik acuan asal pengukuran dimulai. Sistem koordinat serupa yang sudah kita kenal misalnya sistem koordinat yang menentukan posisi titik-titik di permukaan Bumi.

Gambar 1. Sistem Bujur Bintang

            Lingkaran utamanya adalah ekuator Bumi dengan dua kutub yang masingmasing berjarak 90derajat dari ekuator ini. Lingkaran sekunder yang tegak lurus pada ekuator dan memotong kedua kutub disebut meridian. Jarak sudut dari ekuator ke titik mana saja pada meridian disebut lintang (latitude), yang diukur ke arah utara atau selatan dari ekuator. Koordinat keduanya adalah bujur (longitude) yang diukur sepanjang ekuator. Untuk keperluan ini kita perlu memilih sebuah titik pada ekuator sebagai titik acuan awal. Meridian, yang disebut meridian utama, yang merentang melewati Observatorium di Greenwich, Inggris, yang dipilih karena Observatorium ini dibangun untuk membantu navigator Inggris, dan Inggris merupakan negara maritim utama saat itu. Perpotongan antara meridian ini dengan ekuator merupakan titik awal pengukuran bujur. Sistem ini diperlihatkan pada gambar di atas.

            Jadi bujur didefinisikan sebagai jarak sudut antara meridian Greenwich dan meridian yang lain diukur ke arah timur atau barat. Misalnya, Indonesia terletak antara 95o BT dan 14o BT, dan antara 6o LU dan 11o LS. Fakta bahwa Bumi bentuknya bundar pepat (oblate spheroid) , walaupun dengan variasi sangat kecil, mengharuskan lintang diredefinisi lagi. Ada beberapa macam lintang. Jika Bumi berbentuk bola sempurna, lintang dapat didefinisikan sebagai sudut antara bidang ekuator dan arah dari pusat Bumi ke zenith. Ini akan sama dengan besarnya sudut dalam busur sebuah meridian antara ekuator dan sebuah tempat pengamatan.

            Lintang astronomik (astronomical latitude) didefinisikan sebagai sudut antara bidang ekuator dan arah graviti. Tali bandul tidak mengarah ke pusat Bumi, tapi tegak lurus terhadap permukaan, yang tangential pada permukaan Bumi pada titik P dalam gambar di bawah. Lintang geosentrik, untuk bentuk bola, didefinisikan sebagai sudut antara bidang ekuator dan garis dari pusat ke pengamat. Lintang geografis adalah lintang astronomik dikoreksi terhadap galat (error) stasion pengamatan. Karena gravitasi digunakan untuk lintang astronomik, sangat mungkin tali bandul terganggu dan arahnya berubah oleh ketidaksamaan kerapatan kerak Bumi di dekatnya. Perubahan ini sangat kecil, paling besar beberapa menit busur.

Gambar 2. Lintang Astronomik


KLIK DISINI Baca Info Menarik Selanjutnya :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komponen Kimiawi Sel

tentang EKLIPTIKA

Kisaran Ukuran Sel